6 Fakta R.A Kartini, Perempuan Tangguh Dikenal Dunia
Raden Adjeng Kartini merupakan pelopor kebangkitan perempuan pribumi. Walaupun kartini meninggal diusia muda, namun namanya masih dikenang hingga saat ini. Banyak sekali perjuangan kartini dimasanya, tentu kita sebagai masyarakat Indonesia patut mencontohnya. Maka dari itu artikel ini akan membahas fakta tentang Raden Adjeng Kartini.
1 | Asal Usul Kartini
Kartini lahir di Jepara pada tanggal 21 April 1979 pada masa Hindia Belanda. Kartini mempunyai ayah bernama Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat dan ibunya bernama M.A. Ngasirah. Kartini merupakan anak ke 5 dari 11 bersaudara kandung dan tiri. Siapa sangka ternyata R.A Kartini keturunan priyayi atau sekelas bangsawan jawa. Ini dapat dilihat dari silsilah dan dapat dilacak bahwa ayah kartini merupakan keturunan dari Sultan Hamengkubuwono IV. Tidak hanya itu, Kartini masih memiliki keturunan kerajaan Majapahit.
Setelah dijodohkan dengan K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, kartini akhirnya menikah pada tanggal 12 November 1903. Suami kartini sangat mengerti keingginannya, maka dari itu kartini diberi kebebasan dan didukung untuk mendirikan sekolah wanita di Rembang, yang sekarang digunakan sebagai gendung pramuka. Pada tanggal 13 september 1904 kartini melahirkan anak pertamanya yang bernama Soesalit Djojoadhiningrat, namun sayang beberapa hari kemudian Kartini meninggal pada tanggal 17 september 1904, kala itu kartini tutup usia ketika berumur 25 tahun. Berkat kegigihannya R.A Kartini, kemudian didirikanlah sekolah kartini di daerah Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya.
Tak lengkap jika kita tidak membahas tulisan-tulisan kartini dalam surat-suratnya. Setelah kartini wafat, Mr.J.H Abendanon mengumpulkan dan membukukan surat-surat yang pernah dikirimkan R.A Kartini pada teman-temannya di Eropa. Buku itu ahkirnya diberi judul Door Duisternis tot Licht yang biasa kita kenal Habis Gelap Terbitlah Terang. Terbitnya surat-surat kartini sangat menarik perhatian dari masyarakat Belanda. Karena hal itulah yang dapat menggubah pandangan masyarakat Belanda terhadap perempuan pribumi di Jawa. Selain itu, pemikiran-pemikiran kartini dapat menginspirasi perempuan di Indonesia.
2 | Riwayat Pendidikan R.A Kartini
Pada zaman dahulu pendidikan dianggap remeh kaum perempuan, namun tidak untuk Kartini. Kartini mengenyam pendidikan hingga berumur 12 tahun. Saat itu Kartini bersekolah di ELS (Europese Lagere School), disinilah Kartini mempelajari Bahasa Belanda. Kartini sempat menulis surat kepada Mr.J.H Abendanon untuk diberikan beasiswa untuk belajar di Negeri Belanda. Namun sayang seribu sayang, beasiswa yang diimpikan tidak diambil Kartini, sebab ia dinikahkan oleh orangtuanya dengan Raden Adipati Joyodiningrat.3 | Keinginan Belajar Kartini
Kartini memang beda dengan wanita-wanita lain pada umumnya pada kala itu, semangat kartini dalam hal belajar sangatlah tinggi. Ini dapat dilihat ketika kartini sedih karena dipingit sambil menunggu waktu untuk dinikahkan. Untuk itu, kartini mengumpulkan buku-buku pelajaran dan buku ilmu pengetahuan lainnya yang kemudian dibacanya di taman rumah dengan ditemani Simbok (pembantunya). Sejak saat itulah, membaca buku merupakan kegemarannya tiap hari. Semua buku dan surat kabarnya selalu dibacanya, jika ada kata-kata yang sulit dimengerti kartini selalu menanyakannya kepada ayahnya. Melalui buku-buku yang dibacanya, timbulah ketertarikan pada kemajuan berpikir wanita Eropa. Dengan hal itu juga, kartini memulai berfikir untuk memajukan wanita Indonesia.4 | Sekolah Kartini
5 | Surat-Surat Kartini
Posting Komentar untuk "6 Fakta R.A Kartini, Perempuan Tangguh Dikenal Dunia"